Mengapa Forex Lebih Likuid Dibandingkan Komoditi Berjangka?

Ini Penjelasan Lengkapnya!

Likuiditas adalah salah satu faktor penting yang dipertimbangkan trader dan investor sebelum masuk ke suatu instrumen keuangan. Dalam dunia trading, dua pasar yang populer adalah pasar valuta asing (forex) dan pasar komoditi berjangka. Namun, dari keduanya, pasar forex dikenal jauh lebih likuid. Apa penyebabnya? Mari kita bahas secara mendalam dari berbagai aspek, termasuk volume perdagangan, jumlah partisipan, jam operasional, serta struktur pasar.

1. Definisi Likuiditas dalam Konteks Trading

Likuiditas merujuk pada kemudahan suatu aset untuk dibeli atau dijual di pasar tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan. Aset yang sangat likuid memiliki banyak pembeli dan penjual aktif sehingga transaksi dapat dilakukan secara cepat dengan spread rendah (selisih harga jual dan beli kecil).

Contohnya, pasar saham perusahaan besar dan mata uang utama (seperti USD, EUR, JPY) umumnya sangat likuid. Sebaliknya, pasar dengan volume rendah atau sedikit partisipan akan sulit untuk dicairkan tanpa memengaruhi harga pasar secara drastis.

2. Volume Perdagangan: Forex Jauh Lebih Besar

Salah satu alasan utama forex lebih likuid adalah tingginya volume perdagangan harian. Menurut data dari Bank for International Settlements (BIS), pasar forex memiliki volume perdagangan lebih dari $7 triliun per hari. Bandingkan dengan pasar komoditi berjangka seperti emas, minyak, atau gandum yang volumenya jauh lebih kecil—biasanya hanya di angka ratusan miliar dolar per hari secara global.

Volume besar menciptakan kondisi pasar yang dinamis, membuat order mudah dieksekusi tanpa slippage besar. Ini sangat penting untuk trader ritel maupun institusional.

3. Jumlah Partisipan yang Lebih Banyak

Pasar forex melibatkan berbagai jenis partisipan dari seluruh dunia:

  • Bank sentral

  • Bank komersial

  • Hedge fund

  • Perusahaan multinasional

  • Broker

  • Trader ritel

Sebaliknya, pasar komoditi cenderung lebih terbatas pada:

  • Produsen dan konsumen komoditas

  • Perusahaan logistik

  • Investor spekulatif

  • Hedge fund tertentu

Artinya, pasar forex memiliki ekosistem yang jauh lebih besar dan beragam. Ini memperkuat likuiditas karena transaksi bisa dilakukan hampir kapan saja dengan berbagai lawan transaksi.

4. Jam Perdagangan yang Lebih Panjang dan Terus-Menerus

Pasar forex beroperasi 24 jam sehari, lima hari seminggu, mencakup empat sesi utama: Sydney, Tokyo, London, dan New York. Ini menciptakan waktu aktif yang terus bergulir tanpa jeda panjang, memungkinkan trader dari berbagai zona waktu untuk tetap aktif.

Sebaliknya, komoditi berjangka diperdagangkan pada jam tertentu tergantung pada bursa tempat kontrak tersebut terdaftar. Misalnya, kontrak emas di COMEX tidak diperdagangkan 24 jam penuh dan memiliki batasan waktu tertentu, yang dapat mengurangi fleksibilitas dan likuiditas.

5. Struktur Pasar yang Terdesentralisasi

Forex adalah pasar over-the-counter (OTC), artinya tidak terpusat pada satu bursa seperti halnya komoditi berjangka yang diperdagangkan di bursa seperti NYMEX atau CBOT. Struktur OTC membuat forex lebih fleksibel dan efisien karena tidak bergantung pada satu platform atau institusi.

Dalam pasar OTC, trader bisa langsung bertransaksi melalui broker atau lembaga keuangan. Hal ini meningkatkan kecepatan transaksi dan memperluas akses pasar.

6. Spread dan Slippage Lebih Rendah

Likuiditas tinggi pada forex berarti spread antara bid dan ask lebih kecil, terutama untuk pasangan mata uang utama seperti EUR/USD atau USD/JPY. Ini sangat menguntungkan bagi trader karena biaya transaksi menjadi rendah.

Sebaliknya, komoditi berjangka—terutama yang kurang populer—bisa memiliki spread yang lebih lebar, menyebabkan slippage yang tinggi saat order tidak bisa dieksekusi pada harga yang diinginkan.

7. Peran Spekulan dalam Meningkatkan Likuiditas Forex

Sebagian besar aktivitas di pasar forex bersifat spekulatif, yang artinya tidak ada niat untuk benar-benar mengambil alih kepemilikan fisik dari aset tersebut. Hal ini berbeda dengan pasar komoditi berjangka, di mana banyak partisipan adalah produsen atau konsumen nyata dari komoditas fisik (seperti petani, perusahaan energi, dll).

Spekulan dalam forex meningkatkan frekuensi dan volume transaksi, menciptakan sirkulasi dana yang cepat dan dinamis. Ini secara langsung memperkuat likuiditas pasar.

8. Aksesibilitas Lebih Luas

Forex lebih mudah diakses oleh trader individu melalui broker online. Deposit minimum yang rendah, leverage tinggi, dan platform yang user-friendly menjadikan forex sangat menarik bagi kalangan ritel. Pasar komoditi berjangka cenderung membutuhkan modal lebih besar, pemahaman teknis terhadap kontrak fisik, dan terkadang margin yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Forex unggul dalam hal likuiditas karena:

  • Volume harian sangat besar

  • Banyak partisipan dari berbagai kalangan

  • Jam perdagangan tanpa henti

  • Struktur pasar yang terdesentralisasi

  • Biaya transaksi rendah

  • Aksesibilitas global

Sementara itu, komoditi berjangka tetap memiliki tempat penting dalam dunia keuangan, terutama sebagai alat lindung nilai dan spekulasi jangka panjang. Namun, dari sisi likuiditas murni, forex jelas lebih unggul dan lebih cocok untuk trader aktif dengan strategi jangka pendek.

Jika kamu tertarik mendalami dunia forex, pastikan kamu memahami risikonya dan belajar dari sumber terpercaya. Meski lebih likuid, pasar ini tetap memiliki volatilitas tinggi yang perlu dikendalikan dengan manajemen risiko yang baik.

Share the Post:

Related Posts