Pengertian, Cara Kerja, dan Strategi Trading Lengkap
Indikator Parabolic SAR adalah salah satu alat analisis teknikal yang populer di kalangan trader forex, saham, hingga cryptocurrency. Diciptakan oleh J. Welles Wilder Jr. pada akhir 1970-an, indikator ini dirancang untuk membantu trader mengidentifikasi arah tren dan potensi titik pembalikan harga (reversal).
SAR sendiri adalah singkatan dari Stop And Reverse, yang berarti indikator ini memberi sinyal kapan posisi trading sebaiknya ditutup atau dibalik (reverse). Jika digunakan dengan benar, Parabolic SAR dapat menjadi panduan penting dalam pengambilan keputusan entry dan exit.
1. Apa Itu Parabolic SAR?
Parabolic SAR adalah indikator teknikal berbentuk titik-titik (dot) yang muncul di atas atau di bawah harga pada grafik. Posisi titik ini digunakan untuk menunjukkan arah tren saat ini:
-
Titik di bawah harga → tren sedang naik (bullish).
-
Titik di atas harga → tren sedang turun (bearish).
Indikator ini disebut “parabolic” karena titik-titiknya membentuk kurva yang mengikuti harga seperti lintasan parabola, dan “SAR” karena digunakan untuk menentukan level stop loss yang akan bergerak (trailing stop) seiring perkembangan tren.
2. Fungsi Utama Parabolic SAR
Parabolic SAR memiliki beberapa fungsi penting dalam trading:
-
Mengidentifikasi arah tren
Trader dapat langsung melihat apakah pasar sedang bullish atau bearish. -
Memberikan sinyal entry
Perubahan posisi titik dari bawah ke atas harga (atau sebaliknya) memberi indikasi potensi pembalikan tren. -
Menentukan level exit
Parabolic SAR dapat digunakan sebagai acuan trailing stop agar keuntungan terkunci ketika tren berbalik.
3. Cara Membaca Parabolic SAR
Membaca Parabolic SAR cukup sederhana karena indikator ini berbentuk visual yang jelas:
-
Bullish trend: Titik berada di bawah candle → trader bisa mempertimbangkan posisi buy.
-
Bearish trend: Titik berada di atas candle → trader bisa mempertimbangkan posisi sell.
-
Sinyal pembalikan: Titik berpindah posisi dari bawah ke atas (atau sebaliknya) → indikasi tren mulai berbalik.
Namun, perlu diingat bahwa sinyal dari Parabolic SAR lebih akurat ketika pasar sedang trending kuat. Saat pasar sideways, indikator ini cenderung menghasilkan banyak sinyal palsu.
4. Rumus Parabolic SAR
Welles Wilder menggunakan formula khusus untuk menghitung Parabolic SAR:
SAR(t+1) = SAR(t) + AF × (EP - SAR(t))
Keterangan:
-
SAR(t) = Nilai SAR saat ini
-
SAR(t+1) = Nilai SAR berikutnya
-
AF (Acceleration Factor) = Faktor percepatan (default 0.02, dapat ditingkatkan bertahap hingga 0.20)
-
EP (Extreme Point) = Harga tertinggi selama tren naik atau harga terendah selama tren turun
Cara kerja rumus:
-
Saat tren naik, EP adalah harga tertinggi yang pernah tercapai.
-
Saat tren turun, EP adalah harga terendah yang pernah tercapai.
-
AF bertambah setiap kali harga membuat titik ekstrem baru, sehingga titik SAR bergerak lebih dekat ke harga.
5. Cara Menggunakan Parabolic SAR dalam Trading
a. Entry Posisi
-
Buy signal: Ketika titik Parabolic SAR berpindah dari atas ke bawah harga.
-
Sell signal: Ketika titik Parabolic SAR berpindah dari bawah ke atas harga.
b. Exit atau Trailing Stop
Parabolic SAR bisa digunakan untuk menggeser stop loss seiring pergerakan tren, sehingga trader dapat mengunci profit tanpa harus menutup posisi terlalu cepat.
c. Konfirmasi dengan Indikator Lain
Untuk menghindari sinyal palsu, Parabolic SAR sebaiknya digunakan bersama indikator lain seperti Moving Average, MACD, atau Relative Strength Index (RSI).
6. Strategi Trading Menggunakan Parabolic SAR
Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Parabolic SAR + Moving Average
-
Gunakan MA (misalnya MA50) untuk mengidentifikasi tren utama.
-
Entry hanya di arah tren utama saat Parabolic SAR memberi sinyal yang searah.
Contoh:
-
Jika MA50 mengarah ke atas (tren naik), entry buy saat titik SAR pindah ke bawah harga.
-
Jika MA50 mengarah ke bawah (tren turun), entry sell saat titik SAR pindah ke atas harga.
2. Parabolic SAR + RSI
-
RSI digunakan untuk mengukur kekuatan tren dan area overbought/oversold.
-
Entry dilakukan jika sinyal Parabolic SAR selaras dengan kondisi RSI.
Contoh:
-
RSI < 30 (oversold) dan titik SAR pindah ke bawah harga → peluang buy.
-
RSI > 70 (overbought) dan titik SAR pindah ke atas harga → peluang sell.
3. Parabolic SAR untuk Scalping
Pada time frame kecil (M1, M5, M15), Parabolic SAR bisa digunakan untuk scalping di pasar dengan volatilitas tinggi seperti forex atau crypto. Namun, risiko false signal lebih besar, jadi disarankan menggabungkannya dengan analisis price action.
7. Kelebihan dan Kekurangan Parabolic SAR
Kelebihan:
-
Mudah dibaca → Visual titik memudahkan interpretasi.
-
Efektif di pasar trending → Memberi sinyal jelas saat tren kuat.
-
Cocok untuk trailing stop → Membantu mengunci profit secara dinamis.
Kekurangan:
-
Kurang akurat di pasar sideways → Banyak sinyal palsu.
-
Sensitif terhadap volatilitas tinggi → Bisa berubah arah terlalu cepat.
-
Tidak mengukur kekuatan tren → Perlu indikator tambahan.
8. Tips Menggunakan Parabolic SAR dengan Efektif
-
Gunakan di pasar trending → Hindari saat harga bergerak datar.
-
Kombinasikan dengan indikator lain → MACD, RSI, atau MA bisa membantu konfirmasi.
-
Atur parameter sesuai kebutuhan → Default AF adalah 0.02, tapi bisa diubah untuk sensitivitas lebih tinggi atau rendah.
-
Uji di akun demo → Latih strategi sebelum diterapkan di akun real.
9. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
-
Mengandalkan Parabolic SAR saja tanpa konfirmasi lain.
-
Menggunakan di pasar flat sehingga terlalu banyak posisi dibuka dan berakhir rugi.
-
Tidak menyesuaikan parameter AF dengan kondisi market.
-
Memaksakan entry meski tren tidak jelas.
10. Contoh Penerapan Parabolic SAR di Berbagai Instrumen
a. Forex
Cocok digunakan pada pasangan mata uang dengan tren jelas seperti EUR/USD atau GBP/JPY.
b. Saham
Bisa digunakan di saham yang sedang dalam fase tren kuat, baik naik maupun turun.
c. Crypto
Karena volatilitas tinggi, Parabolic SAR efektif saat pasar sedang trending, tapi risiko false signal juga besar.
Kesimpulan
Parabolic SAR adalah indikator teknikal yang berguna untuk mengidentifikasi tren dan titik pembalikan harga. Dengan visual titik-titik yang mudah dibaca, indikator ini cocok digunakan oleh pemula maupun profesional. Namun, seperti indikator lainnya, Parabolic SAR tidak sempurna. Sinyalnya akan lebih akurat jika digunakan di pasar yang sedang trending dan dikombinasikan dengan indikator lain.
Trader yang memahami cara kerja, parameter, dan strategi kombinasi akan mampu memanfaatkan Parabolic SAR secara maksimal, baik di forex, saham, maupun cryptocurrency.



