Perhitungan Margin Call 70% dan Stop Out 30%

Memahami Perhitungan Margin Call 70% dan Stop Out 30% dalam Trading Forex

Dalam dunia trading forex, manajemen risiko merupakan aspek paling krusial agar trader tidak kehilangan modal secara tiba-tiba. Dua istilah yang sering ditemui dan harus dipahami secara mendalam adalah Margin Call dan Stop Out. Artikel ini akan membahas perhitungan Margin Call 70% dan Stop Out 30% secara rinci, dengan contoh dan rumus, agar Anda dapat mengelola akun trading dengan lebih bijak.

Apa Itu Margin, Margin Call, dan Stop Out?

1. Margin

Margin adalah dana jaminan yang diperlukan broker agar Anda bisa membuka posisi (order) di pasar. Margin bukan biaya, melainkan dana yang “dikunci” selama posisi terbuka.

2. Margin Call

Margin Call terjadi ketika margin level (rasio antara ekuitas dan margin yang digunakan) turun ke batas tertentu, misalnya 70%. Pada titik ini, broker akan memberikan peringatan agar trader menyetor dana tambahan atau menutup sebagian posisi agar margin level naik.

3. Stop Out

Stop Out adalah kondisi di mana margin level turun lebih jauh, misalnya ke 30%, sehingga sistem broker akan secara otomatis menutup posisi terbuka mulai dari yang paling merugi untuk mencegah saldo negatif.

Perhitungan Margin Level

Rumus Margin Level:

Margin Level (%) = (Equity : Used Margin) × 100

  • Equity = Balance ± Floating Profit/Loss

  • Used Margin = Total margin yang sedang digunakan untuk posisi terbuka

Contoh Kasus: Margin Call 70% dan Stop Out 30%

Misalnya Anda membuka akun trading dengan kondisi berikut:

  • Balance: $1.000

  • Leverage: 1:100

  • Pair: EUR/USD

  • Ukuran Lot: 1 lot standar (100.000 unit)

  • Margin yang Dibutuhkan (Used Margin): $1.000

  • Floating Loss saat ini: -$350

Langkah 1: Hitung Equity

Equity = Balance + Floating P/L

             = 1.000 − 350

             = 650

Langkah 2: Hitung Margin Level

Margin Level = (6501.000) × 100 = 65%

Karena margin level Anda di bawah 70%, maka Margin Call terjadi. Broker akan memperingatkan Anda untuk menambah dana atau menutup posisi.

Jika kerugian berlanjut dan floating loss menjadi -$700, maka:

Equity = 1.000 − 700 = 300 ⇒ Margin Level = (3001.000) × 100 = 30%

Pada titik ini, Stop Out terjadi, dan sistem broker akan otomatis menutup posisi.

Mengapa Broker Menetapkan Margin Call 70% dan Stop Out 30%?

Setiap broker memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Level 70% dan 30% cukup umum digunakan karena:

  • Margin Call 70% memberi ruang kepada trader untuk menyelamatkan akun.

  • Stop Out 30% melindungi broker dari kerugian akibat saldo negatif, serta membatasi kerugian trader.

Cara Menghindari Margin Call dan Stop Out
  1. Gunakan Leverage secara Bijak: Leverage tinggi memang menggiurkan, tapi juga memperbesar risiko margin call.

  2. Terapkan Manajemen Risiko: Jangan buka posisi terlalu besar dibandingkan modal.

  3. Gunakan Stop Loss: Agar kerugian tidak melebihi batas yang bisa ditoleransi.

  4. Pantau Margin Level secara Berkala: Jangan hanya fokus pada arah harga, tapi juga perhatikan ekuitas dan margin level.

  5. Tambahkan Dana Saat Perlu: Jika margin level mendekati batas margin call, pertimbangkan untuk menyetor dana tambahan.

Kesimpulan

Margin Call 70% dan Stop Out 30% adalah batas krusial dalam manajemen risiko trading. Dengan memahami cara perhitungannya dan menerapkan strategi yang tepat, trader dapat melindungi akun dari kerugian besar. Selalu ingat bahwa trading forex bukan hanya soal mencari profit, tapi juga menjaga modal tetap aman.

Share the Post:

Related Posts