Dalam dunia trading, pola candlestick menjadi salah satu alat analisis teknikal yang paling sering digunakan oleh trader untuk membaca pergerakan harga. Candlestick tidak hanya menampilkan harga pembukaan dan penutupan, tetapi juga memperlihatkan sentimen pasar dalam satu periode waktu. Beberapa pola candlestick bahkan dianggap sebagai sinyal kuat untuk perubahan arah harga (reversal) atau kelanjutan tren (continuation).
Berikut adalah 7 pola candlestick populer yang sering ditemukan di chart para trader:
1. Doji
Doji terjadi saat harga pembukaan dan penutupan hampir sama, sehingga badan candlestick tampak sangat tipis. Pola ini menunjukkan keragu-raguan di pasar dan sering menjadi tanda potensi pembalikan arah, terutama jika muncul setelah tren panjang.
2. Hammer dan Hanging Man
Kedua pola ini memiliki bentuk yang serupa, yaitu badan kecil di atas dengan ekor panjang di bawah. Perbedaannya, Hammer muncul di dasar tren turun sebagai sinyal bullish reversal, sedangkan Hanging Man muncul di puncak tren naik dan menandakan potensi bearish reversal.
3. Engulfing (Bullish & Bearish Engulfing)
Engulfing adalah pola dua candlestick di mana candle kedua “menelan” sepenuhnya body candle pertama. Bullish Engulfing muncul saat candle hijau besar menelan candle merah kecil di bawahnya, menandakan potensi kenaikan. Sebaliknya, Bearish Engulfing muncul saat candle merah besar menelan candle hijau kecil di puncaknya, menunjukkan potensi penurunan.
4. Morning Star dan Evening Star
Morning Star terdiri dari tiga candlestick dan menjadi pola pembalikan bullish setelah tren turun. Polanya adalah candle bearish panjang, diikuti candle kecil (bisa bullish atau bearish), lalu candle bullish panjang. Evening Star adalah kebalikannya, menjadi tanda reversal bearish setelah tren naik.
5. Shooting Star
Pola ini muncul di akhir tren naik dengan bentuk body kecil di bawah dan ekor panjang di atas. Shooting Star mengindikasikan tekanan jual yang kuat dan sering dianggap sebagai sinyal bearish reversal.
6. Harami (Bullish & Bearish Harami)
Harami adalah pola dua candlestick di mana candle kedua berada “di dalam” range candle pertama. Bullish Harami muncul setelah tren turun, sedangkan Bearish Harami muncul setelah tren naik. Pola ini mencerminkan potensi perlambatan momentum tren.
7. Three White Soldiers dan Three Black Crows
Three White Soldiers adalah formasi tiga candlestick bullish yang muncul setelah tren turun, menunjukkan pembalikan ke tren naik yang kuat. Sebaliknya, Three Black Crows adalah tiga candlestick bearish berturut-turut setelah tren naik, menandakan tekanan jual yang dominan.
Kesimpulan:
Memahami pola candlestick adalah langkah penting bagi setiap trader yang ingin membaca psikologi pasar secara visual. Meski pola candlestick tidak bisa dijadikan acuan tunggal, kombinasi dengan indikator lain akan membuat sinyal trading Anda semakin akurat.



